Nama:Wafiq nur azizah
Kelas:A
Nim:240907500003
Mata kuliah:Ekonomi makro
Resume Materi Macroeconomic equilibrium
Keseimbangan makroekonomi ditentukan oleh interaksi antara penawaran agregat dan permintaan agregat. Titik keseimbangan tercapai saat kedua kurva ini berpotongan. Perubahan pada faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran atau permintaan agregat dapat berdampak pada inflasi, PDB riil, dan tingkat pekerjaan. Berikut adalah beberapa poin utama:
1. Pergeseran Permintaan Agregat ke Kanan: Misalnya, penurunan suku bunga dapat meningkatkan pengeluaran konsumen dan investasi, yang mendorong kenaikan tingkat harga (inflasi) dan PDB riil dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, karena kurva penawaran agregat jangka panjang bersifat vertikal, output akan kembali ke tingkat sebelumnya, sementara tingkat harga yang lebih tinggi tetap bertahan.
2. Pergeseran Permintaan Agregat ke Kiri: Contohnya, pengurangan pengeluaran pemerintah dapat menurunkan PDB riil dan tingkat harga dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, ekonomi akan kembali ke tingkat output penuh, tetapi pada tingkat harga yang lebih rendah.
3. Pergeseran Penawaran Agregat ke Kanan: Peningkatan penawaran agregat, baik dalam jangka pendek maupun panjang, dapat menurunkan tingkat harga dan meningkatkan PDB riil. Kebijakan yang mendorong peningkatan penawaran agregat, seperti investasi dalam pendidikan, pelatihan, dan modal fisik, sangat bermanfaat karena tidak memiliki trade-off yang biasanya terkait dengan kebijakan sisi permintaan.
4. Pergeseran Penawaran Agregat ke Kiri: Penurunan penawaran agregat dapat meningkatkan tingkat harga dan menurunkan PDB riil. Jika kondisi ini berlanjut dalam jangka panjang, kapasitas produksi ekonomi dapat menurun.
Baru-baru ini, pemerintah Indonesia meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada 24 Februari 2025. Danantara bertujuan untuk mengelola dan mengoptimalkan investasi pemerintah guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Badan ini mengelola aset dari beberapa BUMN besar, termasuk Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID, dengan total aset mencapai sekitar Rp14.720 triliun (US$900 miliar) .
Investasi yang dilakukan oleh Danantara diharapkan dapat meningkatkan penawaran agregat melalui pembangunan infrastruktur, investasi dalam pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan sektor-sektor strategis,dll . Peningkatan penawaran agregat ini dapat menurunkan tingkat harga dan meningkatkan PDB riil, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa menimbulkan tekanan inflasi yang signifikan.
Dengan demikian, peran Danantara dalam mengelola investasi strategis diharapkan dapat menciptakan keseimbangan makroekonomi yang stabil dan berkelanjutan bagi Indonesia.

0 Komentar